Jangan Berhenti Membaca Aku

Tuan, aku ini payah
Aku tidak tahu cara menggambar hitam dan putih diatas maharmu
Syahdu yang kau suguhkan ku terima sepenuhnya,
Tapi aku tak yakin kau mampu menerima badaiku yang berisik dan berantakan

Laki-laki yang dengan berani menawar hidupku
Jangan berhenti membaca aku
Tangisanku ini senang bercerita
Tapi aku tak ingin diterka siapa-siapa

Laki-laki yang dengan tegas menasihati air mataku
Jangan berhenti membaca aku
Meskipun aku hilang dan tak punya hati
Puisi sedihku ini sedang bersimpuh meminta maaf

Aku tak pernah kembali
Biar saja aku tetap hilang dan tak ada kabar
Aku sedang mencari namaku sendiri
Bukan namamu, atau di tempatmu

Komentar