Postingan

Sempurna

Jika aku menjadi bunga Aku adalah bunga yang paling gugur Jangankan untuk kau cium semerbaknya, bentuknya saja sudah tak berupa Jika aku menjadi kelip lampu kota Aku adalah kelip yang paling redup Jangankan memberimu terang,  untuk tetap nyala saja setengah mati susahnya Jika aku menjadi lagu-lagu yang kau dengar Aku adalah lagu yang membuatmu menangis, sayang Jangankan membuatmu ikut menari di laguku, menit pertama saja aku sudah membuatmu hancur Aku ini barang usang dan berdebu, sayang Aku akan terlihat sempurna dan cukup, jika memang hatimu sepenuhnya untukku

Jangan Berhenti Membaca Aku

Tuan, aku ini payah Aku tidak tahu cara menggambar hitam dan putih diatas maharmu Syahdu yang kau suguhkan ku terima sepenuhnya, Tapi aku tak yakin kau mampu menerima badaiku yang berisik dan berantakan Laki-laki yang dengan berani menawar hidupku Jangan berhenti membaca aku Tangisanku ini senang bercerita Tapi aku tak ingin diterka siapa-siapa Laki-laki yang dengan tegas menasihati air mataku Jangan berhenti membaca aku Meskipun aku hilang dan tak punya hati Puisi sedihku ini sedang bersimpuh meminta maaf Aku tak pernah kembali Biar saja aku tetap hilang dan tak ada kabar Aku sedang mencari namaku sendiri Bukan namamu, atau di tempatmu

Kami (Bukan) Sarjana Kertas - #30dayswritingchallenge

Aku kawinkan sudah mataku  dengan si kuning yang gempar menggelegar Memang sulit sungguh nasib Ogi Ditinggal Bapak di kelam sepi Putus nadi hampir mati, terselamatkan oleh teman karib Uda Jombang jenius menyelipkan pesan Di balik hitam dan putih hidup Ogi aku belajar bahwa masa depan tidak berpegang pada ijazah pun ijazah jangan sampai hanya sekadar kertas

Jalan Sesama - #30dayswritingchallenge

Gambar
Dulu sekali, akhir dua ribu tujuh Saat raja siang bertahta di langitNya Aku bersemangat duduk di depan tv Menyaksikan Jabrik dan kawan-kawan "Itu binatang apa, Bu?" Tanyaku polos Mataku menangkap Momon  tentu Ia menggemaskan dan berbulu Masih terekam jelas bagaimana Putri membantu orang tanpa pamrih Momon yang senang menggambar dan berhitung Jabrik yang riang meski mudah mengeluh   Dan Tantan yang bijaksana Sudah tiga belas tahun berlalu Bagaimana kabar kawan-kawan di Jalan Sesama? Oh! Bagaimana kabar Mbok Iyem? Ah, aku rindu menonton mereka tengah hari

Sedarah - #30dayswritingchallenge

Yang lahir dari rahim yang sama Aku terlebih dulu mencicipi dunia Tujuh tahun kemudian, terdengar tangis bayi Nyaring suaranya,  mengalahkan adzan yang dibisikan ke telinga kecil itu Kini kami tumbuh menjadi sehimpun cita-cita orang tua Adikku yang cantik, Jangan risau pada dunia yang belum memihak pada kita Ia memang seperti bajingan Kau tahu? Ku pernah membaca Alvi Syahrin, katanya; Tidaklah menjadi sebuah berlian tanpa melewati panas dan tekanan Mungkin kelak kita akan menjadi sebuah berlian Yang saat ini sedang mengalami 'panas' dan 'tekanan'  Tetap langitkan doa Percayalah, Tuhan tidak akan lelah mendengar doa-doamu

Balad - #30dayswritingchallenge

Entah bagaimana awalnya Yang ku ingat kami sudah saling menceritakan segala hal, segala yang sulit, resah, takut, tidak percaya diri, bahkan masalah hati Jalan-jalan tanpa arah pun hayuk ! Hingga kami lupa  bahwa sebuah ikatan tanpa pengakuan sudah terpatri dari tangis haru yang berterima kasih *Teruntuk kalian, sahabatku, hidup memang sulit diterka. Tidak apa untuk tidak merasa baik-baik saja. Manusiawi. Jalani dan nikmati adalah sulit tapi memang itu yang harus dilakukan. Apapun dan bagaimanapun kondisimu, ingat satu hal; kamu tidak sendiri.

ba.ha.gia - #30dayswritingchallenge

Entah bagaimana aku mendeskripsikannya Kepalaku kosong Sepertinya aku butuh rehat Akan ku puasakan berpuisi hari ini Intinya, adalah Ia yang membuat candu  hilang timbul menggemaskan di antara sehimpun napas manusia